Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terpadat dan terbesar dengan jumlah 237,641,326 juta pada tahun 2010 saja (BPS, 2010). Di sisi lain Indonesia juga adalah salah satu negara dengan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan yang besar, serta jumlah pendapatan perhari dibawah rata-rata. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan dan hidup tidak layak. Hal ini diperberat dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak “sehat”, yakni merokok. Adalah benar bahwa rokok dan kegiatan merokok bukanlah perbuatan melawan hukum, namun dibalik itu terdapat rahasia besar yang penikmatnya sendiri sudah tau, tapi seolah membiarkan atau menganggap hal tersebut sepele, yaitu kematian.
(Ilustrasi)
Angka kematian akibat rokok terus meningkat, tegak lurus dengan fakta bahwa Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia sekitar 61,4 juta perokok setelah China dan India. Perlu disadari bahwa, jumlah perokok di Indonesia lebih besar dari jumlah penduduk Korea Selatan, Australia, Italia, Spanyol dan beberapa negara eropa lainnya. Sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah perokok. Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat. Angka-angka tersebut akan terus meningkat mengingat tidak ada regulasi yang kuat dan konsisten tentang bahaya merokok ini sendiri.Indonesia dan China adalah salah satu pasar potensial yang sangat menjanjikan bagi raksasa pembuat rokok dunia, merujuk kepada jumlah penduduk yang besar sebagai target pemasaran. Suasana sempurna bagi raksasa rokok dunia adalah ketika mereka mampu menjual barang yang sifatnya adiktif, permintaan akan rokok tak pernah sepi, yang mana permintaan yang tak sepi sama dengan profit. Koorporasi rokok dunia tersebut melihat Indonesia adalah pundi-pundi uang, yang harus terus diperlemah regulasi atau aturannya tentang rokok, agar mereka dapat dengan leluasa memasarkan barang dagangannya kepada masyarakat Indonesia.Sejumlah penelitian resmi sudah dipublikasikan, berbagai dampak merokok telah dilihat dan didengar secara langsung oleh masyarakat. Tapi apa yang membuat masyarakat Indonesia tetap buta dan kokoh dengan keyakinan yang pelan-pelan merusak tubuhnya ? tidak ada yang pernah benar-benar tau bagaimana ini berawal dan berakhir. Yang jelas hal ini setiap harinya semakin parah, jumlah perokok baru dan jumlah perokok yang sudah berhenti tidak seimbang. Hal yang lebih memprihatinkan adalah rokok telah menyerang anak dibawah umur, hampir bisa dijumpai disetiap sudut, anak kecil merokok dengan gaya layaknya orang dewasa.
(Ilustrasi)
selamatkan tubuh anda dan jauhkan keluarga anda dari asap rokok.Penulis melihat hal ini merupakan sebuah skenario besar yang telah dirancang dunia barat untuk menghancurkan atau melemahkan negara berkembang. Indonesia secara tidak sadar semakin diperbodoh generasinya, diperlemah pemerintahnya, dan semakin menyengsarakan masyarakat yang kurang mampu. Indonesia dengan jumlah perokok yang tinggi bahkan Bayangkan, masyarakat miskin dengan pendapatan kecil kecanduan merokok. Dengan pendapatannya yang kecil, sering kali terjadi keputusan yang tidak sehat, dengan pendapatan yang kecil para orang tua miskin tersebut tetap membeli rokok untuk dirinya, dan mengenyampingkan pemenuhan pendidikan bagi anaknya, yang pada faktanya akan menjadi bagian dari penerus bangsa.Kalau anda seorang perokok, maka berhenti segera !! tidak ada yang pernah tau anda akan menjadi orang kaya atau miskin, syukur kalo anda terlahir sebagai orang kaya. Anda bisa berobat ke dokter spesialis paru-paru yang mumpuni dengan biaya fantastis dan INGAT, belum tentu sembuh 100%. (kebanyakan penyakit ini tak pernah terselsaikan)Tapi, bagaimana kalo anda terlahir dengan masa depan yang tidak jelas ? kalaupun anda ditakdirkan untuk menjadi orang miskin, setidaknya anda memiliki badan sehat karena tidak merokok, karena dengan badan yang sehat anda masih bisa mengupayakan pemenuhan kebutuhan hidup utama dengan optimal, dan pendidikan bagi anak dan keluarga.
mari membangun tubuh yang lebih sehat dan membangun bangsa dengan masyarakat yang
cerdas, kuat dan penuh semangat.
ROKOK LEBIH POPULER DARIPADA SEX, LEBIH MEMATIKAN DARIPADA PERANG, LEBIH KECANDUAN DARIPADA AGAMA
Source :
Indonesia, J. P. (2010). Badan Pusat Statistik. Retrieved from BPS: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12
Video : Sex, Lies, and Cigarettes